Minggu, 28 Februari 2010

Fhi-'mpy' LuphLy BiRain Slaluu

Pengaruh Perkembangan Teknologi Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan


BAB I
PENDAHULUAN



  1. Latar Belakang
Teknologi informasi baru yang diterapkan dalam suatu organisasi, dapat dipandang sebagai inovasi. Inovasi dapat berupa gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru (new) oleh seseorang Rogers (1995). Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan paradigma dalam kehidupan masyarakat, berbangsa termasuk dalam dunia usaha. Pekerjaan yang dulunya dikerjakan secara manual sehingga penyelesaian pekerjaan membutuhkan waktu yang relatif lama dengan tingkat akurasi yang rendah, kini dengan berkembangnya teknologi komputer hal tersebut bisa diperbaiki. Dengan bantuan perangkat komputer pekerjaan yang dilakukan khususnya bagi para karyawan menjadi semakin cepat dan mudah dengan akurasi yang cukup tinggi, sehingga akan terjadi penghematan baik tenaga maupun waktu untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut dalam suatu organisasi ataupun instansi perkantoran.

Program pengembanan sistem informasi dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi yang diperlukan untuk meningkatkan masuknya informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia internasional, memperlancar pertukaran dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan sistem perencanaan, pengelolaan, pemantauan kegiatan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan bisnis yang semakin kompleks menuntut adanya berbagai perubahan terhadap praktek bisnis yang telah dilakukan. Perubahan ini dilakukan dengan tujuan agar organisasi-organisasi bisnis tetap exist dan bahkan dapat meningkatkan prestasi bisnisnya. Hal ini menunjukan bahwa peranan sistem informasi menjadi semakin meningkat mengikuti teknologi informasi (Potoh dan Indriantoro, 1998; McLeod, 1996).

Semakin pentingnya teknologi informasi bagi keberhasilan suatu organisasi secara keseluruhan memperluas peran fungsi sistem informasi. Teknologi informasi telah memainkan peran penting dan signifikan dalam organisasi (Croteau dan Bergeron, 2001). Selain itu, pesatnya pertumbuhan end user computing juga turut memperluas interaksi pemakai dengan sistem informasi (Rifa dan Gudono, 1999)

Dukungan perangkat keras dan perangkat lunak yang semakin baik memunculkan suatu kecenderungan sistem desentralisasi yang memungkinkan divisi dalam suatu organisasi mempunyai komputer mereka sendiri (Davis, 1984). Dalam hal ini, perkembangan teknologi informasi khususnya di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi itu sendiri, seperti perangkat keras dan perangkat lunak yang merupakan komponen dari sebuah perangkat komputer.

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi di Indonesia telah dilakukan oleh Qadri (1997) dengan mengadopsi teori yang dikemukakan oleh Thompson et al. Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor sosial, efeksi, kesesuaian tugas (job fit) memiliki pengaruh yang signifikan dan hubungan positif dengan pemanfaatan komputer. Penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa kondisi yang memfasilitasi (facilitating condution) mempengaruhi pemanfaatan komputer karena hasil yang diperoleh tidak signifikan.

Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang dilakukan oleh Widi Asnita Sigalotang, Grace T. Pontoh dan Syahrir (2006) yang menujukan adanya hubungan signifikan positif antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kinerja karyawan. Adapun perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah terletak pada objek yang diteliti. Objek dari penelitian sebelumnya adalah kinerja karyawan bank di kota Makasar. Sedangkan pada penelitian ini objeknya adalah kinerja karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Universitas Muhammadiyah Purwokerto merupakan organisasi yang bergerak pada bidang pendidikan yang membutuhkan kinerja yang baik bagi para karyawannya. Agar diperoleh hasil yang optimum dan efektif sesuai dengan tujuan organisasi, maka perlu adanya peranan teknologi dan pemanfaatan teknoloogi informasi pada Universitas Muhammadiyah purwokerto untuk mendukung kinerja setiap karyawan.

Adapun alasan peneliti menggunakan objek penelitian di lingkungan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh prkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan. Pada penelitia-penelitian sebelumnya kebanyakkan menggunakan objek penelitian pada bank dimana tujuan utamanya untuk mendapatkan profit orientied. Sedangkan masih sedikit penelitian yang mengambil objek penelitian yang bergerak dibidang pendidikan yang bertujuan Non profit orientied.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mengambil judul “PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN”. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan, yang menjadi objeknya adalah karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.





  1. Perumusan Masalah


    1. Apakah perkembangan teknologi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.


    2. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.


    3. Apakah perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.





  1. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini terletak pada pengumpulan data yang hanya dilakukan pada lingkup karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Sehingga peneliti hanya akan mengetahui perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi dilingkup karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto saja. Keterbatasan lainnya dalam penelitian ini adalah penggunaan metode survey melalui kuesioner memungkinkan responden tidak menjawab secara serius dan tidak dapat terkontrol.





  1. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian



  1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:



    1. Membuktikan besarnya pengaruh variabel perubahan teknologi terhadap kinerja karyawan.


    2. Membuktikan besarnya pengaruh variabel pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan.


    3. Membuktikan besarnya pengaruh variabel perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan.





  1. Manfaat Penelitian



  1. Bagi akademis

Teknologi merupakan sarana bagi karyawan dalam mengerjakan tugasnya secara cepat dan mudah dengan akurasi yamg cukup tinggi, yaitu dengan adanya fasilitas komputerisasi di lingkungan kerja. Dengan demikian hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan teori yang berkaitan dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan.



  1. Bagi praktisi

Untuk mengetahui sejauh mana peranan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi, karena yang kita semua tahu bahwa komputer bukan saja menjadi alat kerja biasa, tapi dengan komputer orang dapat berhubungan dengan orang lain di tempat yang sangat jauh dari kita. Dukungan teknologi telematika memungkinkan semakin besarnya arti penting komputer tidak lagi hanya sebagai sarana kerja, namun juga menjadi sarana komunikasi antar manusia, antar bangsa yang jauh tempatnya.





  1. Kerangka Pemikiran

Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri.

Kinerja karyawan merupakan salah satu hal penting dalam suatu perusahaan maupun organisasi. Hal ini disebabkan karena tercapai tidaknya tujuan yang diinginkan, ini dapat diukur dari kinerja karyawan yang dihasilkan. Jika kinerja karyawan yang dihasilkan rendah maka tujuan yang diharapkan akan sulit dicapai, sebaliknya jika kinerja karyawan yang dihasilkan tinggi maka akan sangat mendukung tercapai tujuan suatu perusahaan maupun organisasi. Untuk itu, perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini. Seperti, e-government, e-commerce, e-education, dan lain sebagainya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.

Untuk memperjelas uraian diatas, maka peneliti mencoba menggambarkan dalam model penelitian sebagai berikut:













  1. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka peneliti mengambil hipotesis bahwa:

H1 : Perkembangan teknologi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan.

H2 : Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan.

H3 : Perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan.



























BAB II

TINJAUAN PUSTAKA





  1. Perkembangan Teknologi

Pada hakekatnya perkembangan teknologi ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun peradaban bangsa. Kenyataan menunjukkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan penting dalam perkembangan peradaban, terutama perekonomian dunia. Abad ke-21 bahkan diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi-ekonomi (digital-economic) dengan ciri khas perdagangan yang memanfaatkan elektronika (electronic commerce). Kondisi ini mengakibatkan adanya pergeseran paradigma strategi pembangunan bangsa-bangsa dari pembangunan industri menuju ke era informasi (information age).

Menurut Turban et al dalam Hong et al (2002), perkembangan teknologi pada saat ini semakin pesat baik untuk perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) diupayakan agar semakin ramah dalam penggunaan dan pemanfaatannya (user friendly), salah satu contoh dari perkembangan teknologi tersebut adalah dengan ditemukannya internet pada tahun 1990-an. Perkembangan internet yang begitu cepat mengakibatkan teknologi tersebut semakin bervariasi penggunaannya, diantaranya: world wide wab (www), electronic mail (e-mail), internet relay chat dan transfer file (Oz, 1998). Berbagai fasilitas tersebut bermanfaat bagi pengguna di kalangan akademik maupun di kalangan masyarakat pada umumnya. Para akademisi bisa menggunakannya untuk kegiatan proses pembelajaran dan penelitian dalam bentuk jurnal elektronik, mailing list untuk forum diskusi dengan topik tertentu, serta database informasi (Campbell, 1995).

Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.

Pemberdayaan teknologi informasi tidak akan lepas dari pemanfaatan teknologi secara optimal. Ketersediaan dan kualitas teknologi tidak akan mempu mengubah apapun bila tidak diimbangi dengan kemampuan dan kemauan untuk menggunakannya. Artinya teknologi yang ada dan tersedia sebaik apapun tidak akan membawa manfaat bila tidak ada kemauan dan kemampuan untuk mengoperasikannya sesuai kebutuhan.

Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, e-commerce, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi. Data atau informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik.

Dalam hal ini komputerisasi adalah salah satu dari perkekembangan teknologi yang tengah terjadi baik dalam sebuah perusahaan maupun suatu organisasi untuk memudahkan dalam penyelesaian tugas maupun pekerjaan. Namun demikian komputer tetap saja sebuah alat atau sarana yang perlu diperlakukan khusus oleh penggunanya. Manfaat yang dapat diambil dari komputer tetap amat sangat tergantung dari pengguna bukan oleh kecanggihannya.





  1. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Informasi merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari manusia pada jaman ini. Peran teknologi informasi dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi merupakan faktor yang paling dominan untuk menjelaskan persepsi dan manfaat dan penggunaan suatu sistem (Igbaria et al, 1997). Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat bagi para karyawan. Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan cara perusahaan maupun organisasi dalam merencanakan dan mengatur teknologi informasi dalam mencapai manfaat dan potensial dan efektif (Croteau dan Bergeron, 2001).

Secara umum, sekumpulan dari sistem komputer yang digunakan dalam suatu perusahaan disebut sebagai teknologi informasi (information technology). Hampir semua perusahaan, swasta (private) dan terbuka (public), maupun industri, menggunakan teknologi informasi untuk mendukung operasinya. Alasannya adalah sebagai fasilitator utama dari aktivitas bisnis di dunia saat ini. Teknologi informasi juga disebut sebagai katalis perubahan fundamental dalam struktur, operasi dam manajemen perusahaan, karena berbagai kemampuan, diantaranya:



  • Menjalankan komputasi numerik berkecepatan dan bervolume tinggi.


  • Menyediakan kominikasi cepat, akurat dan murah di dalam dan antarperusahaan.


  • Mengotomatiskan pekerjaan dalam proses bisnis yang semiotomatis dan manual.


  • Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dengan akses mudah.


  • Memungkinkan akses cepat dan murah ke banyak informasi di seluruh dunia.


  • Memudahkan interpretasi berbagai data.


  • Memungkinkan dan kerja sama di mana saja dan kapan saja.


  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok di suatu tempat atau di beberapa lokasi.

Kemampuan-kemampuan diatas mendukung lima tujuan umum bisnis yaitu meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, memperbaiki pengambilan keputusan, meningkatkan hubungan dengan pelanggan, serta mengembangkan aplikasi strategi baru.

Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain:



  1. Bidang pendidikan (e-education)

Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Menurut pandangan para cendikiawan tentang pendidikan di masa mendatang dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif.







  1. Bidang Pemerintahan (e-government)

E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Selain itu juga, merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain.



  1. Bidang Keuangan dan Perbankan

Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM (Otomatic Teller Macine) dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan dengan mudah.

Saliem et al (2003) menjelaskan faktor yang menpengaruhi pemanfaatan teknologi adalah dengan mengukur efektifitas dan implementasi teknologi dalam suatu organisasi didasarkan pada kepuasan penggunaan informasi dan kemampuan sistem dalam mendukung pengambilan keputusan.





  1. Kinerja karyawan

Kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitatif dan kuantitatif yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2001). Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi terentu.

Penilaian kinerja perlu dilakukan seobjektif mungkin karena akan memotivasi karyawan dalam melakukan kegiatannya. Waldman (1994) mendefinisikan kinerja sebagi gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat yang ada pada masing-masing individu dan organisasi. Sedangkan menurut Cascio (1995) mengatakan bahwa kinerja karyawan merupakan prestasi karyawan dari tugas-tugasnya yang telah ditetapkan. Soeprihartono (1988) mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standard, target/sasaran/kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Gomes (2000) mengemukakan beberapa tipe kriteria kinerja karyawan sebagai berikut :



  1. Quantity of work, yaitu jumlah hasil kerja yang didapat dalam suatu periode waktu yang ditentukan.


  2. Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dari kesiapannya.


  3. Job knowledge, luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.


  4. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul.


  5. Cooperative, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain.


  6. Dependability, yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja.


  7. Initiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.


  8. Personal qualities, yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal keramahtamahan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Pertama, efektifitas dan efisiensi. Menurut Prawirosentono (1999) bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan mempunyai nilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan ketidakpuasan walaupun efektif dinamakan tidak efisien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efisien. Kedua, otoritas (wewenang). Menurut Bernard (dalam Prawirosentono, 1999) adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki (diterima) oleh seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya. Ketiga, disiplin. Menurut Prawirosentono (1999) disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana dia bekerja. Keempat, inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreativitas dalam memberikan ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi atau inisiatif juga diartikan sebagai daya dorong kemajuan yang bertujuan untuk mempengaruhi kinerja organisasi.

Munurut Munandar (2001) tehnik-tehnik penilaian kinerja karyawan di klasifikasikan menjadi :



  1. Tehnik relatif/nisbi yaitu para tenaga kerja yang di nilai dibandingkan dengan tenaga kerja lain atau saling dibandingkan. Yang termasuk dalam tehnik penilain ini adalah :


    1. Pemeringkatan urutan kelompok (group order ranking).


    2. Pemeringkatan perorangan (individual ranking)


    3. Pembanding bepasangan (individual comparison)


  2. Tehnik-tehnik absolute yaitu penilai kinerja dengan menggunakan standar absolute. Artinya, para tenaga kerja yang ditimbang tidak dibandingkan dengan tenaga kerja yang lain.


  3. Tehnik berorientasi pada keluaran (Tehnik MBO) yaitu bagian dari program Management By Objectives & Result (MBO) yaitu penimbangan karya yang berorientasi pada keluaran yang targetnya sudah ditetapkan bersama antara tenaga kerja dan organisasi.





























BAB III

METODE PENELITIAN





  1. Metode Penelitian


    1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitan yang bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang mengambil sampel atau satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dan juga menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan (Singarimbun dan Effendi, 1995).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pengisian kuesioner yang dilakukan oleh karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.



    1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai responden yang akan memberikan tanggapan mengenai pengaruh perkembangan teknoogi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan.











  1. Sumber Data



  1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan seperti hasil opini, wawancara maupun pengisian kuesioner yang dilakukan oleh subyek (orang) yaitu tanggapan karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto mengenai pengaruh perkembangan teknoogi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan. Skala yang digunakan dalam penelitian setiap item pertanyaan menggunakan skala likert yaitu :



  1. (SS) sangat setuju dengan skor 5


  2. (S) setuju dengan skor 4


  3. (N) netral dengan skor 3


  4. (TS) tidak setuju dengan skor 2


  5. (STS) sangat tidak setuju 1



  1. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagran-diagram (Husain Umar, 2001).









  1. Pengumpulan Data



  1. Kuesioner

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan (studi terhadap karyawan Universitas Muhammadiyah Perwokerto). Kuesioner yang digunakan berupa kuesioner tertutup yaitu sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal menjawab dengan memilih jawaban yang dikendakinya (Arikunto, 2002). Dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan secara tertulis dengan alternatif jawaban yang telah disediakan.



  1. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan pengumpulan informasi penelitian melalui literatur yang mendukung dalam penelitian. Contohnya, jurnal pendukung, buku-buku, maupun informasi lainnya.





  1. Populasi dan Sampel



  1. Populasi

Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan objek (satuan atau individu) yang karakteristiknya tidak diduga atau diteliti (Sugiono, 2004). Di dalam penelitian ini yang menjadi objek populasinya adalah karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.



  1. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Proses pengambilan sampel harus melalui serangkaian aturan tertentu yang disebut sampling. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling (sampel bertujuan) yaitu dilakukan dengan mengambil populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang berada dibagian Tata Usaha (TU).

Menurut Roscoe (1975) dalam Malhotra (2006) jumlah sampel yang diamati, ditetapkan berdasarkan jumlah variabel yang akan dikalikan 10. Penelitian ini sendiri variabel yang diamatinya berjumlah 3 variabel, maka sampel minimalnya sebanyak 30 responden, namun dalam penelitian ini jumlah sampelnya adalah sebanyak 40 responden.





  1. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 (tiga) variabel, yaitu perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi sebagai variabel independent dan kinerja karyawan sebagai variabel dependent.



  1. Perkembangan Teknologi (X1)

Teknologi merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan ilmiah mengenai penciptaan sistem-sistem dan pengoperasian sistem-sistem ciptaan tersebut. Dalam hal ini komputerisasi adalah salah satu dari perkekembangan teknologi yang tengah terjadi baik dalam sebuah perusahaan maupun suatu organisasi untuk memudahkan dalam penyelesaian tugas maupun pekerjaan. Namun demikian komputer tetap saja sebuah alat atau sarana yang perlu diperlakukan khusus oleh penggunanya. Manfaat yang dapat diambil dari komputer tetap amat sangat tergantung dari pengguna bukan oleh kecanggihannya.

Variabel ini diukur dengan instrumen menurut Turban et al dalam Hong et al (2002), yaitu dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi seperti, perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) diupayakan agar semakin ramah dalam penggunaan dan pemanfaatannya (user friendly), salah satu contoh dari perkembangan teknologi tersebut adalah dengan ditemukannya internet pada tahun 1990-an.

Skala yang digunakan dalam kategori perkembangan teknologi, yaitu dengan menggunakan skala likert setiap item pertanyaan:



  1. (SS) sangat setuju dengan skor 5


  2. (S) setuju dengan skor 4


  3. (N) netral dengan skor 3


  4. (TS) tidak setuju dengan skor 2


  5. (STS) sangat tidak setuju 1

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2)

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Variabel ini diukur dengan instrumen yang membuktikan bahwa faktor sosial, efeksi, kesesuaian tugas (job fit) memiliki pengaruh yang signifikan dan hubungan positif antara pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja karyawan.

Skala yang digunakan dalam kategori pemanfaatan teknologi informasi, yaitu dengan menggunakan skala likert setiap item pertanyaan:



  1. (SS) sangat setuju dengan skor 5


  2. (S) setuju dengan skor 4


  3. (N) netral dengan skor 3


  4. (TS) tidak setuju dengan skor 2


  5. (STS) sangat tidak setuju 1

3. Kinerja karyawan (Y)

Merupakan kombinasi dari kemampuan usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerja (Sulistiyani, 2003). Menurut Rival, (2004) kinerja karyawan merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peranannya dalam perusahaan atau organisasi.

Menurut Dale (1992) kinerja merupakan hasil kerja atau karya yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan untuk membantu badan usaha dalam mencapai dan mewujudkan tujuan badan usaha. Pada dasarnya kinerja dari seseorang merupakan hal yang bersifat individu karena masing-masing dari karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Kinerja seseorang tergantung pada kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh.

Instrumen pertanyaan menggunakan item-item pertanyaan Jurnali (2001) yang diadopsi dari penelitian Goondhue dan Thompson (1995), yaitu hasil akhir yang merupakan output yang tercapai karena dapat memenuhi kebutuhan individual karyawan dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas. Skala yang digunakan dalam kategori kinerja karyawan, yaitu dengan menggunakan skala likert setiap item pertanyaan:



  1. (SS) sangat setuju dengan skor 5


  2. (S) setuju dengan skor 4


  3. (N) netral dengan skor 3


  4. (TS) tidak setuju dengan skor 2


  5. (STS) sangat tidak setuju 1





  1. Uji Non-Response Bias

Pengujian non-response bias dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah karakteristik responden yang mengisi kuesioner (response rate) dengan responden yang tidak mengisi kuesioner (non-response) berbeda. Untuk menganalisis uji non-response bias menggunakan Independent Samples T-test. Bila probabilitas > 0,05 atau 5% maka varian tersebut adalah sama (uji non respon bias). Sedangkan jika probabilitas < 0,05 atau 5% maka varian tersebut adalah berbeda (uji beda).

Jadi, dapat disimpulkan apabila uji non respon bias diterima dengan nilai probabilitas >0.05 atau 5% maka dapat diartikan varian tersebut adalah sama. Hal ini berarti antara kelompok non response rate dengan kelompok tanpa non response rate tidak ada perbedaan karakteristik.





  1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik responden (jenis kelamin, lama bekerja, pendidikan terakhir, umur) serta memberikan gambaran mengenai hasil pengumpulan data mengenai variabel-variabel penelitian, maka digunakan tabel statistik deskriptif yang dapat memberikan jawaban sesungguhnya untuk menunjukkan angka kisaran teoritis dan kisaran sesungguhnya, rata-rata dan standar deviasi. Rumus rata-rata (Djarwanto. 1996), adalah sebagai berikut:


Keterangan :

= Rata-rata hitung

xi = nilai data

n = jumlah sampel








  1. Uji Instrumen

Instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 2002).



  1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan. Menurut Azwar (2000) sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Validitas ditentukan dengan cara menghitung korelasi r masing-masing pertanyaan (X) dengan skor total (Y).

Teknik yang digunakan untuk mengetahui suatu item test dikatakan valid yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut (Arikunto, 2002):


Keterangan :

r = Koefisien korelasi produk moment

x = Nilai dari item

y = Nilai dari total item

n = Banyaknya item (sampel)

Kriteria pengujian hipotesis



  1. Kuisioner dikatakan valid apabila r hitung > r tabel


  2. Kuisioner dinyatakan tidak valid apabila r hitung ≤ r tabel







  1. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu alat pengukur yang didasarkan atas perbandingan antara hasil-hasil pengukuran yang dihasilkan secara berulang-ulang pada objek yang sama. Dengan demikian alat pengukuran data dikatakan reliabel jika alat yang digunakan pada subjek yang sama pada waktu yang berlainan hasilnya relatif sama atau tetap.

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran telah konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama (Sekaran, 2000). Pengujian terhadap reliabilitas akan menggunakan teknik perhitungn Cronbach’s Alpha. Menurut Sekaran (2000) mendefinisikan teknik Cronbach’s Alpha sebagai koefisien reliabilitas yang mengindikasikan kelayakan antara yang satu dengan yang lain. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha >0,60.



I. Uji Asumsi Klasik

Sebelum suatu regrisi digunakan maka perlu dilakukan uji asumsi klasik karena suatu model dapat digunakan atau dianggap baik jika model regrisi telah memenuhi beberapa asumsi klasik (Santoso, 2003).



  1. Uji Normalitas

Asumsi kenormalan menjadi sangat penting untuk peramalan dengan asumsi kenormalan maka akan didapat koefisien regresi yang bersifat penaksiran linear tidak bias terbalik Best Linear Unbias Estimator (BLUE). Untuk mendeteksi bahwa distribusi data dalam keadaan normal maka digunakan uji kolmogorov Smirnov dengan alat Bantu SPSS v16 for windows. Distribusi dikatakan normal apabila nilai asymptotic lebih besar dari 0,05 (Santoso, 2002).



  1. Uji Multikolineritas

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, maka dapat digunakan dengan cara menganalisa dan melihat nilai VIF (Variance Inflantion Factor) dan nilai toleransi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas mempunyai nilai VIF di sekitar angka satu dan mempunyai angka toleransi mendekati satu atau jika nilai VIF tidak lebih dari 10 (Santoso, 2003).



  1. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan melalui uji LM Test, membandingkan R­­2 x N dengan nilai tabel Chi Square 9,2 (α = 1%, df2 = 9,2). Jika R2 x N > dan tabel Chi Square 9,2 maka terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya jika R2 x N < tabel Chi Square 9,2 berarti menerima hipotesis heteroskedastisitas dapat dilanjutkan (Setiaji, 2004).







J. Analisis



  1. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen (perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Maka metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda (multiple regression). Dengan persamaan :

Y = a +b1X1+b2X2

Keterangan :

Y = kinerja karyawan

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi untuk variabel X1

b2 = Koefisien regresi untuk variabel X2

X1 = Perkembangan teknologi

X2 = Pemanfaatan teknologi informasi



  1. Uji t

Untuk menguji pengaruh perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan digunakan Uji t yang dirumuskan sebagai berikut:




Keterangan :

t hitung = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

Kriteria pengujian hipotesis dengan level of significant 0,05 sebagai berikut (Sugiyono, 1999) :



H0

Daerah tolak

H0

Daerah tolak


H0

Daerah terima





t tabel t tabel

Bila t hitung berada pada daerah penerinaan H0, atau –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Bila - t hitung < –t tabel atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.



  1. R2 (koefisien determinasi)

Untuk menguji besarnya perubahan variabel terikat disebabkan oleh variabel bebas, digunakan koefisien determinan (Sudjan, 2001).






Keterangan :

R = Koefisien korelasi sederhana

b = Koefisien regresi

X1 = Perkembanhan teknologi

X2 = Pemanfaatan teknologi informasi

Y = Kinerja karyawan



  1. Uji F

Untuk mengetahui penelitian tersebut signifikan atau tidak, maka digunakan uji F hitung, yaitu untuk mengetahui variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara keseluruhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut ;


Keterangan :

R2 = Koefisien determinasi yang telah ditentukan

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah sampel

F = F hitung

Menurut Setiaji (2004) dengan kriteria pengujian jika F hitung > dari F tabel maka model yang dirumuskan sudah sesuai atau tepat (goodness of fit).





      1. Pengujian Hipotesis



  1. Hipotesis pertama dan kedua

Untuk menguji pengaruh variabel independen (perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) secara parsial maka digunakan uji t (Sudjan, 1996). Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah:



        1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0 : bi = 0

Ha : bi ≠ 0

Hipotesis ini menyatakan:

H0 : bi = 0 : Secara parsial perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Ha : bi ≠ 0 : Secara parsial perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.



        1. Nilai α yang ditentukan dalam penelitian ini sebesar 0,05 atau dengan tingkat keyakinan 0,95 serta derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-k-1).


        2. Menghitung besarnya nilai t, nilai t statistik dapat dicari dengan rumus (Sudjan, 1996):


Keterangan :

t = nilai t hitung

b1 = koefisien regresi

Sb1 = kesalahan baku koefisien regresi atau standar deviasi



        1. Menentukan kriteria pengujian

H0 ditolak jika t hitung > t tabel atau t hitung <- t tabel

Ha ditolak jika - t tabel ≤ t hitung < t tabel



  1. Hipotesis Ketiga

Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen (perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi) secara keseluruhan terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) yaitu dengan menggunakan uji F. Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah:



    1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

Ho : b1 = b2 = 0

Ha : b1 = b2 ≠ 0

Hipotesis ini menyatakan:

Ho : b1 = b2 = 0 : Artinya semua variabel independen (perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi) bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (kinerja karyawan).

Ha : b1 = b2 ≠ 0 : Artinya semua variabel independen (perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi) secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (kinerja karyawan).



    1. Bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 ditolak pada derajat kepercayaan sebesar 5%, dengan kata lain maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya, semua variabel independen secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel dependen.


    2. Kriteria pengujiannya adalah H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel dan menerima Ha.


    3. Dengan melihat nilai signifikan. Jika nilai Sig. < α maka H0 ditolak, dan jika nilai Sig. ≥ α maka H0 diterima.











































BAB IV

PEMBAHASAN





  1. Gambaran Umum Responden

Data penelitian yang akan dianalisis untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner yang diberikan kepada responden yang menjadi sampel sesuai kriteria penelitian. Jawaban responden dari kuesioner yang diberikan akan diolah dan dianalisa untuk mengetahui adanya pengaruh perkembangan dan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan.

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Univwersitas Muhammadiyah Purwokerto yang terpilih sebagai sampel penelitian, dengan kriteria sampel adalah karyawan yang berada dibagian Tata Usaha seluruh Fakultas Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Sedangkan jumlah sempel yang ditentukan adalah 50 orang responden, akan tetapi dari 50 kuesioner yang disebar hanya 40 kuesioner yang kembali. Dari 40 kuesioner tersebut hanya 30 responden yang bersedia mengisi identitas responden.

Berdasarkan data hasil penelitian dapat diketahui karakteristik responden berdasarkan usia, status, jenis kelamin, dan pendidikan seperti dibawah ini:



















  1. Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No.
Perincian
Jumlah
Persentase
1.
Perempuan
10
25%
2.
Laki-laki
20
50%
3.
Identitas kosong
10
25%
Jumlah
40
100%

Sumber Data Primer Diolah 2009.

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa frekuensi responden responden perempuan berjumlah 10 orang dan Laki-laki berjumlah 20 orang, sedangkan responden yang tidak mengisi identitas (identitas kosong) berjumlah 10 orang. Jika dinyatakan dalam persentase(%), kita melihat bahwa perempuan 25% dan laki-laki 50%, responden yang tidak mengisi identitas (identitas kosong) sebanyak 25%.



  1. Lama bekerja

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No.
Lama bekerja
Jumlah
Persentese
1.
1 – 6 Tahun
6
15%
2.
7 – 12 Tahun
18
45%
3.
13 – 18 Tahun
5
12,5%
4.
19 – 24 Tahun
1
2,5%
5.
Identitas kosong
10
25%
Jumlah
40
100%

Smber Data Primer diolah 2009

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa frekuensi responden yang lama bekerja antara 1-6 tahun berjumlah 6 orang, 7-12 tahun sebanyak 18 orang, 13-18 tahun sebanyak 5 orang, 19-24 tahun berjumlah 1 orang dan responden yang tidak mengisi identitas sebanyak 10 orang. Jika dinyatakan dalam persentasi, 1-6 tahun sebesar 15%, 7-12 tahun sebesar 45%, 13-18 tahun sebesar 12,5%, 19-24 tahun sebesar 2,5% dan responden yang tidak mengisi identitas sebesar 25%.



  1. Pendidikan terakhir

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No.
Pendidikan terakhir
Jumlah
Persentese
1.
SMP
2
5%
2.
SMA/SMK
8
20%
3.
D3 (Diploma)
9
22,5%
4.
Sarjana
11
27,5%
5.
Identitas kosong
10
25%
Jumlah
40
100%

Sumber Data Primer Diolah 2009.

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa frekuensi responden dilihat dari pendidikan terakhir yaitu SMP berjumlah 2 orang, SMA/SMK berjumlah 8 orang, D3 (Diploma) berjumlah 9, sarjana berjumlah 11 orang dan responden yang tidak mengisi identitas (identitas kosong) berjumlah 10 orang. Jika dinyatakan dalam persentase (%), kita melihat bahwa untuk pendidikan terakhir SMP yaitu 5%, SMA/SMK yaitu 20%, D3 (Diploma) yaitu 22,5%, sarjana yaitu 27,5% dan responden yang tidak mengisi identitas (identitas kosong) yaitu 25%.



  1. Umur

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No.
Umur
Jumlah
Persentese
1.
28 – 33 Tahun
7
17,5%
2.
34 – 39 Tahun
11
27,5%
3.
40 – 45 Tahun
9
22,5%
4.
46 – 52 Tahun
3
7,5%
5.
Identitas kosong
10
25%
Jumlah
40
100%

Sumber Data Primer Diolah 2009.

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat frekuensi responden yang berusia 28–33 tahun sebanyak 7 orang, usia 34–39 tahun sebanyak 11 orang, usia 40–45 tahun sebanyak 9 orang, yang usia 46–52 tahun sebanyak 3 orang dan responden yang tidak mengisi identitas (identitas kosong) sebanyak 10 orang. Jika dinyatakan dalam persentase (%) kita melihat bahwa untuk karyawan yang usia 28–33 tahun yaitu 17,5%, usia 34–39 tahun yaitu 27,5%, usia 40–45 tahun yaitu 22,5%, usia 46–52 tahun yaitu 7,5%, dan responden yang tidak mengisi identitas (identitas kosong) yaitu 25%.





      1. Pengujian Non-Response Bias

Pengujian non-response bias dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah karakteristik responden yang mengisi identitas (response rate) dengan responden yang tidak mengisi identitas (non-response) berbeda. Dalam penelitian ini terdapat 30 responden yang mengisi identitas dan 10 responden lainnya tidak mengisi identitas. Untuk menganalisis uji non-response bias menggunakan Independent Samples T-test. Varian sama bila probabilita > 0,05 (H0 diterima) dan berbeda bila probabilita < 0,05 (H0 ditolak).Perhitungannya menggunakan SPSS. Adapun hasil pengujian non-response bias dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Non-Response Bias

Group Statistics









DR
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
perk.tek 1.00
30
36.1333
5.40583
.98696


2.00
10
33.4000
5.23238
1.65462
pem.TI 1.00
30
47.5000
4.56939
.83425


2.00
10
46.9000
4.30633
1.36178
kinerja 1.00
30
52.0000
4.75612
.86834


2.00
10
51.1000
4.79467
1.51621
Independent Sample T est







Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F
Sig.
t
Sig. (2-tailed)
VARIAN
Perkembangan Teknologi Equal variances assumed
.001
.974
1.395
.171
SAMA


Equal variances not assumed


1.419
.175

Pemanfaatan Teknologi Informasi Equal variances assumed
.757
.390
.364
.718
SAMA


Equal variances not assumed


.376
.712

Kinerja Equal variances assumed
.274
.604
.517
.608
SAMA


Equal variances not assumed


.515
.614

Lampiran 3

Sumber Data Primer diolah 2009.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.5 diperoleh nilai t Equal Variances Assumed untuk variabel perkembangan teknologi sebesar 1,395, pemanfaatan teknologi informasi sebesar 0,364, dan variabel kinerja karyawan sebesar 0,517. Dengan melihat tinggat signifikan pada tabel 4.5 variabel perkembangan teknologi sebesar 0,171, pemanfaatan teknologi informasi sebesar 0,718 dan variabel kinerja sebesar 0,608 yang berarti bahwa nilai signifikan pada tabel di atas lebih besar dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel (perkembangan teknologi, pemanfaatan teknologi dan kinerja) bervarian sama atau dengan kata lain H0 diterima. Artinya antara responden yang mengisi identitas dengan yang tidak mengisi identitas tidak berbeda secara signifikan.





      1. Statistik Deskriptif

Untuk memberilan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian maka digunakan tabel statistik deskriptif yang menunjukan angka kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya, rata-rata, dan standar deviasi.

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian





Variabel
Kisaran Teoritis
Kisaran sesungguhnya
Nilai Tengah kisaran sesungguhnya
Rata-rata
Std. Deviation
Perkembangan Teknologi
9-45
25-45
35
35,42
5,42
Pemanfaatan TI
11-55
39-55
47
47,47
4,37
Kinerja Kryawan
2-10
4-10
7
8,67
1,36
Sumber Data Primer Diolah, 2009



        1. Dari tabel statistik deskriptif diatas, kisaran jawaban untuk Perkembangan Teknologi menghasilkan 25-45 dengan kisaran teoritis 9-45 dengan rata-rata 35,42 dan nilai tengah 35. Karena terdapat perbedaan yang kecil antara rata-rata dan nilai tengah yaitu sebesar 0,42, Sehingga variabel perkembangan teknologi memiliki pengaruh yang kecil terhadap kinerja. Dengan adanya pengaruh kecil tersebut maka tidak terdapat pengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan melihat nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum kisaran teoritis.


        2. Dari tabel ststistik deskriptif diatas, kisaran jawaban untuk Pemanfaatan Teknologi Informasi menghasilkan 39-55 dengan kisaran teoritis 11-55 dengan nilai rata-rata 47,47 dan nilai tengah 47. Karena terdapat perbedaan yang kecil antara rata-rata dan nilai tengah yaitu sebesar 0,47. Hal ini mengindikasikan jawaban responden menunjukan pemanfaatan teknologi informasi memiliki mempengaruhi yang kecil terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya pengaruh tersebut maka, tidak adanya pengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan melihat nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum kisaran teoritis.


        3. Dari tabel statistik deskriptif diatas, kisaran jawaban kinerja karyawan menghasilkan 4-10, dengan kisaran teoritis 2-10 dan rata-rata 8,67 serta nilai tengah 7. Karena terdapat perbedaan yang cukup tinggi antara rata-rata dan nilai tengah yaitu sebesar 1,67, sehingga variabel kinerja karyawan cenderung memiliki pengaruh yang cukup tinggi. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan melihat nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum kisaran teoritis.





      1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas



  1. Uji Validitas

Kuesioner sebagai alat ukur harus di uji validitasnya. Kuisioner yang tidak valid akan berakibat pada hasil pengukuran yang tidak tepat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Semakin tinggi validitasnya alat ukur, maka semakin tepat pula alat ukur itu digunakan. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Perhitungan validitas kuisioner disajikan pada tabel 4.7 berikut ini.

















Tabel 4.7

Pengujian Validitas (Component Analysis)





Variabel
No. item
Corelattions Sig. (2-tailed)
Perkembangan Teknologi (X1)
Item 1
0,386
Valid 0,05 (*)
Item 2
0,768
Valid 0,01 (**)
Item 3
0,845
Valid 0,01 (**)
Item 4
0,345
Valid 0,05 (*)
Item 5
0,738
Valid 0,01 (**)
Item 6
0,568
Valid 0,01 (**)
Item 7
0,843
Valid 0,01 (**)
Item 8
0,642
Valid 0,01 (**)
Item 9
0,645
Valid 0,01 (**)
Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2)
Item 1
0,717
Valid 0,01 (**)
Item 2
0,571
Valid 0,01 (**)
Item 3
0,373
Valid 0,05 (*)
Item 4
0,478
Valid 0,01 (**)
Item 5
0,610
Valid 0,01 (**)
Item 6
0,695
Valid 0,01 (**)
Item 7
0,475
Valid 0,01 (**)
Item 8
0,608
Valid 0,01 (**)
Item 9
0,538
Valid 0,01 (**)
Item 10
0,567
Valid 0,01 (**)
Item 11
0,621
Valid 0,01 (**)
Kinerja Karyawan (Y)
Item 1
0,963
Valid 0,01 (**)
Item 2
0,962
Valid 0,01 (**)
Sumber Data Primer Diolah 2009.

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut diatas terlihat bahwa semua item pertanyaan dapat dikatakan valid karena semua nilai pearson correlation diatas 0,03 atau dengan tanda ** untuk signifikan pada level 0,01 dengan tanda * untuk signifikan pada level 0,05.



  1. Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur merupakan tingkat kemantapan suatu hasil pengukuran suatu gejala. Semakin tinggi reliabilitas, maka semakin tinggi kemantapan hasil pengukuran. Pengujian ini menggunakan Cronbach alpha.



Tabel 4.8

Hasil perhitungan Uji Reliabilitas (Cronbach Alpha)

No
Variabel
Koefisien Korelasi
Keterangan
1
Perkembangan Teknologi
0,835
Reliabel
2
Pemanfaatan Teknologi Informasi
0,762
Reliabel
3
Kinerja Karyawan
0,921
Reliabel

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada table 4.8 di atas dapat dilihat bahwa koefisien r hitung lebih dari Cronbach Alpha sebesar 0.60, maka semua variabel dinyatakan reliabel (Ghozali, 2001). Karena data tersebut sudah reliabel, sehingga data dapat digunakan untuk dianalisis lebih lanjut. Dengan demikian semua kuesioner memenuhi syarat reliabilitas sebagai instrumen penelitian.





      1. Uji Asumsi Klasik



  1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data menggunakan uji kolmogorov smirnov. Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai kolmogorov smirnov atau nilai asymptatic significancy lebih besar dari 0,05.





















Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test






Unstandardized Predicted Value
N
Normal Parametersa Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
40
8.6750000
.46971145
.133
.109
-.133
.839
.483
a Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diperoleh nilai Asymptotic Significance lebih dari 0,05 (Ghozali, 2001) yaitu sebesar 0,483 dengan demikian distribusi data dikatakan menyebar dengan normal.























Berdasarkan Gambar di atas, maka dapat dilihat bahwa sebaran data telah terdistribusi normal dilihat dari bar (balok-balok) yang berada disekitar kurva.

























Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dilihat bahwa titik-titik atau point-point berada disekitar garis diagonal yang menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal.



  1. Uji Multikoleniaritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, dapat melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance dari variabel independen terhadap variabel dependen. Multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF melebihi angka 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,05, (Santoso, 2003). Adapun hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.





Tabel 4.10

Hasil Uji Multikoleniaritas

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1 (Constant)
3.598
2.300

1.564
.126


TOT_X1
-.004
.046
-.014
-.078
.938
.699
1.430
TOT_X2
.110
.058
.352
1.905
.065
.699
1.430
a. Dependent Variable: TOT_Y




Sumber Data Primer Diolah 2009.

Pada table 4.10 diperoleh VIF untuk variabel perkembangan teknologi (X1) sebesar 1,430 dan variable pemanfaatan teknologi informasi (X2) sebesar 1,430.

Berdasarkan tabel 4.10 tersebut juga diketahui bahwa nilai tolerance untuk variabel perkembangan teknologi (X1) sebesar 0,699, variabel pemanfaatan teknologi informasi (X2) sebesar 0,699. Kedua variabel tersebut mempunyai nilai VIF tidak melebihi 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,05, sehingga persamaan regresi dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.



  1. Uji Heteroskedastisitas.

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu observasi ke observasi lain. Uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Scatter.









Tabel 4.11

Hasil Uji Heteroskedastisitas

































Sumber Data Primer Diolah 2009.

Berdasarkan hasil uji scatter residual plot tidak ada pola yang jelas. Titik (point-point) menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan bahwa persamaan regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dan model regresi memenuhi syarat BLUE (Best Linear Unbias Estimator) sebagai instrumen penelitian, sehingga model regresi tersebut layak dipakai dan dapat dianalisis lebih lanjut.











      1. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regresion)

Analisis regresi linier berganda (Multiple Regresion) digunakan untuk menganalisis hubungan variabel independen (perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Hasil perhitungan analisis regresi linier berganda (Multiple Regresion) dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regresion)

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1 (Constant)
3.598
2.300

1.564
.126


TOT_X1
-.004
.046
-.014
-.078
.938
.699
1.430
TOT_X2
.110
.058
.352
1.905
.065
.699
1.430
a. Dependent Variable: TOT_Y




Sumber Data Primer Diolah 2009.

Berdasarkan hasil pada tabel 4.12 dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 3,598 – 0,004 X1 + 0,110 X2

Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

α = 3,598: artinya bahwa kinerja karyawan akan meningkat 3,598 jika tidak terdapat variabel perkembangan teknologi dan variabel pemanfaatan teknologi informasi.

X1 = -0,004: artinya kinerja karyawan akan menurun -0,004 apabila variabel X1 (perkembangan teknologi) bertambah satu satuan dengan asumsi variabel pemanfaatan teknologi informasi bernilai konstan.

X2 = 0,110: artinya kinerja karyawan akan meningkat 0,110 apabila variabel X2 (pemanfaatan teknologi informasi) bertambah satu satuan dengan asumsi variabel perkembangan teknologi bernilai konstan.





      1. Pengujian Hipotesis

Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh variabel independen (perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Nilai α yang ditentukan dalam penelitian ini sebesar 0,05 dan level of significant 0,95 (95%) serta derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-k-1).

Jika t hitung < - t tabel / t hitung > t tabel, maka ho ditolak dan ha diterima.

Jika –t tabel ≤ t hitung < t tabel, maka ho diterima dan ha ditolak.

Dari hasil perhitungan SPSS v.16 didapatkan:

Tabel 4.13

Hasil Uji Parsial (Uji t)





Coefficientsa

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.

B
Std. Error
Beta

1 (Constant)
3.598
2.300

1.564
.126

TOT_X1
-.004
.046
-.014
-.078
.938

TOT_X2
.110
.058
.352
1.905
.065

a. Dependent Variable: TOT_Y




Sumber Data Primer Diolah 2009.

Sedangkan t tabel pada df = 3 dengan derajat kebebasan (d.f)= (3-1)= 2 dan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α= 0,05) sebesar 2,021, sehingga:







  1. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat tingkat signifikan sebesar 0,938, ini berarti bahwa tingkat signifikan tersebut lebih besar dari nilai α sebesar 0,05. Hal ini juga dapat dilihat nilai t hitung < t tabel yaitu t hitung -0,078 < t tabel 2,021, maka ho diterima ha ditolak. Artinya secara parsial perkembangan teknologi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan yang dilakukan oleh Widi Asnita Sigalotang, Grace T. Pontoh dan Syahrir (2006) yang menujukan adanya hubungan signifikan positif antara variabel independent dan variabel dependent. Namun dalam penelitian Fung Jin (2003) mengatakan adanya hubungan negatif. Dugaan yang menyebabkan perkembangan teknologi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena dalam dalam kondisi yang memfasilitasihanya menggunakan satu aspek yaitu adanya panduan dalam menggunakan hardware dan software. Walaupun tiap individu memiliki komputer di meja kerja masing-masing namun ada indikator bahwa jika mereka ingin memperoleh program baru atau menghadapi kesulitan sehubungan dengan pemanfaatan komputer, perusahaan/organisasi tidak memfasilitasi kebutuhan tersebut. Dengan kata lain pegawai harus mencari solusinya sendiri. Menurut Thompson et al (1991), kondisi yang memfasilitasi tidak hanya sekedar adanya panduan sehubungan dengan software dan hardware yang digunakan, tetapi juga kemudahan mengakses komputer dan kemudahan membeli atau memperoleh jika ada software dan hardware yang baru.








Daerah penolakan
Ho

Daerah penolakan
Ho


Daerah penerimaan
Ho


-2,021 -0,078 2,021 -t tabel t hitung t tabel



  1. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat tingkat signifikan sebesar 0,065, ini berarti bahwa tingkat signifikan tersebut lebih besar dari nilai α sebesar 0,05. Hal ini juga dapat dilihat nilai t hitung < t tabel yaitu t hitung 1,905 < t tabel 2,021, maka ho diterima ha ditolak. Artinya secara parsial perkembangan teknologi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menujukan adanya hubungan signifikan positif antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan. Adapun penelitian lain yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen (Thompson et al, 2001). Dugaan yang menyebabkan variabel pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan disebabkan karena semakin canggih suatu teknologi maka pemanfaatan teknologi informasi akan semakin rendah. Persepsi seseorang berkaitan dengan kemudahan dalam menggunakan komputer merupakan tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari kesalahan. Persepsi ini kemudian akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, maka semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi (Igbaria, 2000).






Daerah penolakan
Ho

Daerah penolakan
Ho


Daerah penerimaan
Ho


-2,021 1,905 2,021 -t tabel t hitung t tabel



  1. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Untuk menguji keberartian koefisien regresi secara keseluruhan digunakan uji F dengan level of signifikan 95% dan nilai α sebesar 0,05 diperoleh nilai F tabel sebesar 3,23 perhitungan uji F dilakukan dengan melalui SPSS v.16 dan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.14

Hasil Uji Simultan (Uji F)





ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1 Regression
8.605
2
4.302
2.481
.098a
Residual
64.170
37
1.734


Total
72.775
39



a. Predictors: (Constant), TOT_X2, TOT_X1


b. Dependent Variable: TOT_Y



Berdasarkan perhitungan pada table 4.14 diperoleh tingkat signifikan sebesar 0,098, ini berarti tingkat signifikan tersebut lebih besar dari nilai α ssebesar 0,05. Hal ini juga dapat dilihat F hitung sebesar 2,481 berarti F hitung lebih kecil dari F table sebesar 3,23, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel perkembangan teknologi dan variabel pemanfaatan teknologi informasi karyawan. terhadap kinerja





      1. Koefisien Determinan (R2)

Dari hasil perhitungan regresi diperoleh koefisien determinasi (R2) pada tabel berikut ini:

Tabel 4.15





Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
.344a
.118
.071
1.31694
1.759
a. Predictors: (Constant), TOT_X2,
TOT_X1


b. Dependent Variable: TOT_Y

Pada tabel 4.15 koefisien determinasi (R2) sebesar 0,118 atau 11,8% yang berarti bahwa variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel perkembangan teknologi dan variabel pemanfaatan teknologi informasi sebesar 11,8%, sedangkan sisanya sebesar 88,2% dipangaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel penelitian ini.





















BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN





  1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:



  1. Hipotesis pertama (H1)

Untuk variabel perkembangan teknologi sebesar -0,078 (t hitung) < 2,021 (t tabel), ini berarti ho diterima dan ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian ini tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel dependen (kinerja karyawan). Dugaan yang menyebabkan perkembangan teknologi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan karena dalam dalam kondisi yang memfasilitasihanya menggunakan satu aspek yaitu adanya panduan dalam menggunakan hardware dan software.



  1. Hipotesis kedua (H2)

Untuk variabel pemanfaatan teknologi informasi sebesar 1,905 (t hitung) < 2,021 (t tabel), maka ini berarti ho diterima ha ditolak. Artinya hasil penelitian tidak berpengaruh dan tidak signifikan. Dugaan yang menyebabkan variabel pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan disebabkan karena semakin canggih suatu teknologi maka pemanfaatan teknologi informasi akan semakin rendah. Persepsi seseorang berkaitan dengan kemudahan dalam menggunakan komputer merupakan tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan bebas dari kesalahan .



  1. Hipotesis ketiga (H3)

Berdasarkan perhitungan pada tabel diperoleh F hitung sebesar 2,481 berarti F hitung lebih kecil dari F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel perkembangan teknologi dan variabel pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan.





  1. IMPLIKASI

Dari hasil penelitian ini, maka terdapat implikasi sebagai berikut:



  1. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pimpinan organisasi dan seluruh karyawan dapat menentukan kebijakan dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan kinerja karyawan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.


  2. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi atau masukan tentang peranan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi dalam semua bidang pekerjaan, sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal.


  3. Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi karena dalam suatu organisasi akan terus melakukan investasi dalam teknologi informasi dengan harapan penggunaannya dapat meningkatkan kinerja karyawan.





  1. KETERBATASAN

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini dapat menimbulkan bias atau ketidak akuratan pada hasil penelitian ini. Adapun keterbatasan penelitian antara lain:



    1. Penelitian ini menggunakan metode survey melalui kuesioner yang dapat memungkinkan responden tidak menjawab kuesioner secara serius dan tidak terkontrol oleh peneliti. Maka penelitian selanjutnya dapat mengantisipai kemungkinan ini dengan menggabungkan metode survey melalui kuisioner dan wawancara secara langsung sehingga dapat memantau keseriusan responden dalam menjawab kuesioner.


    2. Pengumpulan data yang hanya dilakukan pada lingkup karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto bagian Tata Usaha. Sehingga peneliti hanya akan mengetahui perkembangan teknologi dan pemanfaatan teknologi informasi dilingkup karyawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto saja.